Tiada keindahan yg paling indah selain bisa berbagi, walau hanya lewat sebait kata & pesan

Jumat, 27 November 2015

Maafkan Aku yang Pencemburu. Semua Kulakukan Karena Aku Terlalu Mencintaimu

            Adakah sebuah hubungan tanpa godaan? Lalu, adakah perasaan tanpa kecemburuan? Dari dulu aku tau, Tuhan menitipkan satu hati untuk tiap orang yang kemudian akan ia berikan kepada seseorang yang ia percaya. Kemudian diucapkanlah janji untuk saling  menjaga. Namun, tahukah kamu? Aku adalah seorang gadis biasa yang hatinya juga bisa cemburu?
Bahkan jika orang-orang menyebutku kekanak-kanakan, aku hanya menutup telingaku.   Aku adalah wanita yang hanya akan mencintaimu dengan sederhana. Berbeda dengan wanita-wanita diluar sana yang berniat merebutmu, meski ini hanya pikiran terburukku. Lalu, masih tegakah kau menyebutku keterlaluan?

            Pada awalnya kau membuatku memberikanmu sebuah hal yang berharga bagiku : Kepercayaan.
Hari-hariku begitu sempurna, yaa… sedikit berlebihan jika sempurna adalah kata yang kupilih. Mungkin “berarti” . ya, bersamamu aku tau kemana cinta akan membawaku, bersamamu aku merasa bahwa aku memang diciptakan untukmu. Dan kamu untukku. Terlalu sempitkah pemikiranku? Atau terlalu ego? Kukira tidak. Kita telah bergandeng tangan dan saling berpeluk riang sambil mengucap janji kecil kita untuk saling menjaga perasaan dan hati. Aku percaya, kau percaya. Dan hubungan ini berjalan semestinya.
Lalu setelah kau harus pergi untuk menuntaskan tugasmu, setiap langkahmu meninggalkan membawaku pada hal yang kusebut “takut kau berpaling” .

Mencintaimu adalah pilihanku, resikonya.. yaa.. Aku tau akan ada banyak wanita yang menginginkanmu dan lebih baik dariku


Walau sekarang waktu adalah hal yang tiba-tiba menjadi berharga setelah kini  “jarak memisahkan”. Namun kegigihanmu untuk meyakinkanku tak pernah padam, kiranya aku marah ketika kau tiba-tiba tiada diujung telponku kau mampu memberiku alasan yang tepat dan aku percaya begitu saja.

Namun, kecurigaanku bisa meledak

Tidak! Aku mencoba menelponmu dan sibuk? Apa yang sedang kau lakukan disana? Dengan siapa kau berhubungan? Pikiran terburuk mulai menguasaiku dan dengan tiada pikir panjang aku menanyaimu dengan serentetan pertanyaan-pertanyaan yang tak memberimu kesempatan untuk menjelaskan. Aku menangis bodoh dan kecewa atas ketidaktahuanku.
Pada akhirnya kebenaran menemuiku, tiada satupun pikiran burukku tentangmu yang terjadi.  Lagi, dan lagi egoku membawaku pada pertengkaran kita. Namun kenapa kau tak pernah bosan memberiku arti sebuah kata percaya?

Maafkan Aku yang Pencemburu

Sekali lagi kukatakan, aku adalah gadis biasa yang hatinya tak kuasa mendengar kau sedang sibuk dan tiada kabar darimu. Aku mencintaimu, dan yang kuinginkan kau hanya untukku. Meski ikatan sah belum melingkar di jari manis kita. Ini hanya soal waktu, untuk sementara jagalah kepercayaanku, dewasakan aku bersamamu. Karena sebenarnya aku tau. Kau pria baik yang selalu menyanjung dan memanjakanku, hanya saja aku tak pernah tenang jika kau tak terjamah oleh mataku.

Ajari aku bersikap layaknya wanita baik tanpa mengubah siapa Aku sebenarnya

Aku akui sikapku masih kekanak-kanakan, aku tau cemburu itu seharusnya pada keadaan yang semestinya.
Resiko mencintai seorang ketika berjauhan dan tak tiap waktu tak dapat bertemu. Saat itulah rasa khawatir dan ketakutan memburuku.  Aku harap kau mau mengajariku lewat kesabaran dan kelembutanmu. Tuntun aku menjadi wanita dewasa, Ibu dari kelak anak-anak mu. Bukan memarahiku karena perasaan yang terlalu dalam ini padamu. Aku mohon, tuntun aku.




                                                                           Created By : Helvi Akmala Sari

 


 


 

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates