A.
Pengertian Media Nyata (Realia)
Benda nyata (real thing)
merupakan alat bantu
yang paling mudah penggunaannya, karena kita tidak perlu membuat persiapan
selain langsung menggunakannya. Yang dimaksud dengan benda nyata sebagai media
adalah alat penyampaian informasi yang berupa benda atau obyek yang sebenarnya
atau asli dan tidak mengalami perubahan yang berarti.
Sebagai obyek nyata, realia
merupakan alat bantu yang bisa memberikan pengalaman langsung kepada pengguna.
Oleh karena itu, realia banyak digunakan dalam proses belajar mengajar sebagai
alat bantu memperkenalkan subjek baru. Realia mampu memberikan arti nyata kepada
hal-hal yang sebelumnya hanya digambarkan secara abstrak yaitu dengan kata-kata
atau hanya visual
|
|
|
B. Bentuk Realia
Bentuk realia sama dengan benda
sebenarnya yang tidak mengalami perubahan
sama sekali dan dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran. Akan tetapi, kesulitan kadang timbul dalam menghadirkan realia
secara utuh yang disebabkan oleh ukuran yang terlalu besar atau sulit ditemukan
di lingkuangan sekitar. Oleh karena itu, beberapa modifikasi seringkali harus
dilakukan.
Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk memodifikasi benda nyata untuk keperluan pembelajaran:
-
Dengan cara memotong bagian tertentu dari realia jika berukuran terlalu besar. Dalam memotong realia perhatikan agar bagian yang dipotong tidak merusak benda tersebut sebagai media yang dapat dipelajari oleh siswa.
-
Dengan cara mengawetkan realia hidup jika benda tersebut berbahaya atau lekas rusak jika digunakan dalam kelas, misalnya penggunaan satwa atau tumbuhan sebagai media pembelajaran. Satwa yang berbahaya perlu ditempatkan di tempat tertentu atau diawetkan terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai sarana observasi oleh siswa.
-
Dengan menampilkan beberapa jenis realia secara bersama-sama, ditambah dengan informasi tercetak yang kesemuanya yang dapat menggambarkan suatu topik tertentu. Cara ini disebut juga dengan istilah eksibisi atau pameran realia.
C. Karakteristik Realia
Dalam
dunia pendidikan, realia sering dianggap sebagai media informasi yang paling
mudah diaskes dan menarik. Sebagai media informasi, realia mampu menjelaskan
hal-hal yang abstrak dengan hanya sedikit atau tanpa keterangan verbal. Dengan
berinteraksi langsung dengan realia, diharapkan hal-hal yang kurang jelas,
apabila diterangkan secara verbal akan menjadi jelas. Realia memiliki kemampuan
untuk merangsang imajinasi pengguna dengan membawa kehidupan di dunia nyata ke
dalam perpustakaan ataupun ke dalam kelas.
Realia
akan sangat membantu apabila digunakan dalam suatu proses memperoleh informasi
dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan melalui pengalaman sendiri atau
sering disebut sebagai tujuan kognitif. Dalam proses ini, realia dilibatkan
sebagai suatu obyek nyata yang belum dikenal dan para pengguna akan belajar
untuk mengenalnya. Realia dapat memberikan pengguna pengalaman langsung dan
nyata; pengalaman keindahan yang tidak bisa didapat melalui media lain.
Untuk
memungkinkan suatu realia ditampilkan dalam suatu ruangan kadang sangat sulit
karena ukuran yang terlalu besar (contoh: lokomotif, pesawat, mobil), atau
terlalu kecil (contoh: kuman) atau memang tidak memungkinkan untuk ditampilkan
(contoh: bulan). Kadangkala menghadirkan realia dapat berbahaya misalnya
menampilkan ular. Cara mengatasinya dapat menggunakan ular mati yang telah
diawetkan agar pengguna bisa mengamati dengan aman. Dengan jalan ini, pengguna
masih merasakan pengalaman langsung.
Sebagai
media pembelajaran, realia memiliki potensi untuk digunakan dalam berbagai topik
mata pelajaran. Realia mampu meemberikan pengalaman belajar langsung (Hands
on Experience) bagi siswa. Dengan menggunakan benda nyata sebagai media,
siswa dapat menggunakan berbagai indera untuk mempelajari suatu objek. Siswa
dapat melihat, meraba, mencium, bahkan merasakan objek yang tengah dipelajari.
Dalam menggunakan realia, pengguna dituntut kemampuannya menginterpretasikan
hubungan-hubungan tentang benda yang sesungguhnya.
Selain memiliki
potensi sebagai media pembelajaran, realia juga memiliki keterbatasan. Salah
satu keterbatasan realia adalah adanya kemungkinan siswa mempunyai interpretasi
yang berbeda terhadap objek yang sedang dipelajari. Kemungkinan lain adalah
informasi yang ingin disampaikan akan berbeda sehingga tidak sesuai dengan yang
diharapkan.
D. Pemilihan Realia Untuk
Pembelajaran
Sebelum
memilih realia yang akan digunakan, Anda harus mempertimbangkan kemungkinan
realia tersebut akan dipegang oleh siswa. Banyak realia yang sangat rapuh. Oleh
karena itu, simpanlah realia yang rapuh dalam kotak pajangan. Idealnya, pengguna
harus dapat menyentuh realia untuk mendapatkan pengalaman yang tidak mungkin
didapat dari media lain. Kalau memungkinkan, realia tersebut disimpan dalam
plastik yang tembus pandang sehingga realia dapat diambil tanpa takut rusak.
Apabila realia
dianggap mahal, atau ruangan yang ada tidak memadai, perpustakaan dapat
memutuskan untuk tidak memiliki realia dalam koleksinya. Pertanyaan atau
permintaan tentang suatu realia dapat dilayani dengan cara mengarahkan pengguna
ke tempat lain yang memiliki realia tersebut, misalnya ke kebun binatang untuk
melihat binatang-binatang yang tidak mungkin ditampilkan di depan kelas, ke
planetarium untuk mengetahui benda-benda ruang angkasa.
Hal lain yang
penting diperhatikan dalam menggunakan realia sebagai media pembelajaran adalah
-
Berikan kesempatan yang besar agar siswa dapat berinteraksi langsung dengan benda yang saling dipelajari.
-
Guru hanya berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mempelajari objek sebagai sumber informasi dan pengetahuan.
-
Berikan siswa kesempatan untuk mencari informasi sebanyak mungkin yang berkaitan dengan objek yang sedang dipelajari.
-
Hindari hal-hal yang tidak diinginkan atau risiko yang akan dihadapi siswa pada saat mempelajari realia.
0 komentar:
Posting Komentar