Windows Steady State adalah
sebuah aplikasi yang menyimpan semua perubahan terhadap operating
system (OS) di sebuah cache file sementara - dan ini berarti semua
perubahan yang bersifat merusak dapat kita batalkan dengan membersihkan
cache tersebut. Kita dapat mendapatkan aplikasi ini langsung dari
Microsoft gratis (akan tetapi perlu melalui proses validasi WGA).
Windows
SteadyState memiliki fungsi yang hampir sama dengan DeepFreeze, yaitu
untuk membatasi hak akses user dalam Windows serta mengunci sistem
Windows pada kondisi tertentu. Fiturnya tentu saja tidak selengkap
DeepFreeze ataupun software-software lain yang sejenis, namun sisi
bagusnya adalah software buatan Microsoft ini adalah gratis dan tentunya bebas digunakan tanpa harus membayar lisensi apapun.
DownloadSquad
pernah melakukan dua pengujian untuk aplikasi ini. Dalam pengujian
pertama mereka menjelajah web, membuat beberapa bookmark, mengunduh
beberapa email melalui akun POP dan membuat lusinan folder di desktop.
Dalam
pengujian kedua mereka menggunakan Internet Explorer untuk menjelajah
situs-situs berbahaya yang dipenuhi dengan malware, mengunduh banyak
aplikasi-aplikasi aneh, menginstal 16 browser toolbar dan mengunduh
lagu-lagu palsu dengan Limewire.
Dalam
kedua pengujian tersebut, setelah melakukan restart, mereka menemukan
bahwa komputer mereka bebas dari trojan maupun semua perubahan yang
mereka lakukan sebelumnya, bersih dari trojan dan lain-lain.
Steady
State juga menawarkan berbagai fitur seperti akses kontrol untuk
program, internet, menyembunyikan drive, jadwal cache cleaning secara
otomatis dan lain-lainnya.
Konfigurasi
Windows SteadyState ini bisa dibilang sangat sederhana dan sama sekali
tidak rumit. Lebih rumit mengatur konfigurasi DeepFreeze daripada
Windows SteadyState. Agar lebih jelas, berikut ini tahapan singkat
pengaturan konfigurasi Windows SteadyState.
Tahap 1
Tahap
ini adalah instalasi Steady State. Tidak ada yang aneh dalam proses
instalasi ini, cukup tekan tombol Next beberapa kali hingga instalasi
selesai. Hanya saja pastikan bahwa Windows yang kita gunakan adalah
Genuine, karena jika tidak tentunya kita tidak dapat melewati proses
instalasi ini.
Tahap 5
Setelah
instalasi selesai tinggal jalankan Steady State. Pertama kali
dijalankan akan tampil Getting Started guide yang berisi panduan singkat
tentang beberapa fitur dalam SteadyState.
Tahap 6
Pada tahap ini kita akan mengatur konfigurasi SteadyState.
Layar utama SteadyState terbagi menjadi 2 bagian utama yaitu:
Layar utama SteadyState terbagi menjadi 2 bagian utama yaitu:
- Global Computer Settings
- User Settings
Global Computer Settings
berisikan 3 seting utama, yaitu pengaturan batasan hak akses terhadap
Windows secara keseluruhan, pengaturan automatic updates, dan pengaturan
proteksi hardisk.
Klik Set Computer Restrictions.
Disini kita bisa menentukan batasan-batasan apa saja yang ingin kita
terapkan. Karena tujuannya adalah untuk Internet-Kiosk maka kita
aktifkan saja semuanya agar lebih aman. Dan tentu saja batasan-batasan
ini tidak harus selalu diaktifkan semuanya, tentunya tetap disesuaikan
dengan kebutuhan kita.
Setelah selesai klik tombol Ok untuk kembali ke layar utama. Pesan peringatan Windows bahwa Windows harus direstart kita abaikan saja.
Berikutnya adalah pengaturan batasan akses untuk user. Pengaturannya terdapat dalam bagian User Settings. Windowd SteadyState menyediakan pilihan Add User untuk menambahkan user baru. Sebagai contoh dapat dilihat bahwa user tamu secara otomatis telah ditambahkan.
Untuk mengatur batasan akses untuk user tamu tersebut, cukup dengan klik pada nama user tamu tersebut.
Seting untuk user ini terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:
1. General
Bagian General Settings
mengatur penguncian profile user agar tidak mengalami perubahan.
Berhubung kita akan menggunakan fasilitas penguncian seluruh system
Windows, maka fitur ini kita buat disable. Bagian Session Timer
berfungsi untuk mengatur logoff otomatis setelah selang waktu tertentu
atau jika PC tidak digunakan selama waktu tertentu. Gunakan fitur
Session Timers ini sesuai kebutuhan.
2. Windows Restrictions
Bagian
ini digunakan untuk mengatur batasan hak akses user terhadap komponen
utama Windows. Pengaturannya tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan.
Jika kita gak mau repot, Steady State menyediakan template siap pakai,
mulai dari No Restrictions hingga High Restrictions. Sebagai contoh kita
pilih High Restrictions agar semua batasannya diberlakukan.
3. Feature Restrictions
Fungsi
bagian ini hampir sama dengan Windows Restrictions, hanya saja yang
kita atur adalah batasan hak akses untuk aplikasi Internet Explorer dan
Microsoft Office. Sebagai contoh, disini kita pilih High Restrictions
juga.
4. Block Program
Sesuai
dengan judulnya, bagian ini digunakan untuk memblok aplikasi / program
tertentu agar tidak bisa dijalankan oleh user. Disini kita bisa memblok
aplikasi standar Windows ataupun memblok aplikasi lain yang bisa
ditambahkan dengan menekan tombol Browse.
Setelah selesai bermain-main di User Settings ini, tekan tombol Ok untuk kembali ke tampilan utama.
Tahap
terakhir adalah mengunci Windows agar saat restart maka kondisinya akan
tetap kembali ke kondisi semula. Untuk mengunakannya cukup klik pada
bagian Protect the Hard Disk. Status yang tampil disana adalah Off karena kita memang belum mengaktifkannya.
Pilih On
hingga muncul kotak dialog yang memberitahukan bahwa jika kita
menggunakan fitur ini maka sebuah file cache yang berukuran cukup besar
akan dibuat.
Tekan tombol Yes dan tunggu beberapa saat hingga muncul kotak dialog lagi yang memberitahukan bahwa Windows akan di-restart.
Setelah
restart, login kembali sebagai Administrator. Perhatikan informasi di
tray yang memberitahukan bahwa Windows Disk Protection sudah aktif.
Jalankan kembali SteadyState dan masuk lagi ke bagian Protect the Hardisk. Ada beberapa seting tambahan yang bisa kita atur:
- Remove all changes at restart - Perubahan yang terjadi akan selalu diabaikan saat PC restart.
- Retain changes temporarily - Perubahan akan disimpan sementara selama waktu tertentu.
- Retain all changes permanently - Perubahan akan disimpan secara permanen.
Perhatikan juga seting berikut ini.
Change cache file size
digunakan jika kita ingin merubah besarnya file cache. Secara default
SteadyState akan menggunakan 50% dari space hardisk yang tersedia. Atur
bagian ini sesuai kebutuhan atau biarkan saja nilai defaultnya.
Do not warn the administrator.. sebaiknya kita aktifkan juga agar setiap kali user login maka Windows tidak akan menampilkan pesan peringatan apapun.
Tekan tombol Ok untuk kembali ke layar utama.
Proses
konfigurasi SteadyState telah selesai. Tinggal restart kembali PC lalu
login sebagai user. Perhatikan perbedaannya, kita akan melihat bahwa
banyak fitur Windows yang tidak bisa digunakan, termasuk satu-satunya
aplikasi yang bisa digunakan juga hanya Internet Explorer.
0 komentar:
Posting Komentar