Tiada keindahan yg paling indah selain bisa berbagi, walau hanya lewat sebait kata & pesan

Sabtu, 24 November 2012

Upaya Pembahahuan Pendidikan Nasional


A.   PERKIRAAN MASYARAKAT MASA DEPAN
Di Indonesia pendidikan nasional dilaksanakan berdasarkan latar kemasyarakatan dan kebudayaan Indonesia. Dewasa ini perkembangan kebudayaan sangat cepat serta meliputi seluruh aspek kehidupan. Percepatan itu terjadi karena pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan yang cepat itu mempunyai beberapa karakteristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan. Perubahan tersebut antara lain sebagai berikut.
  1. Kecenderungan Globalisasi
Globalisasi berarti keseluruhan atau secara umum, sehingga bumi ini seakan-akan sebagai satu kesatuan tanpa batas administrasi negara, dunia menjadi amat transparan, serta saling ketergantungan antar bangsa di dunia. Gelombang globalisasi sedang menerpa seluruh aspek kehidupan dan penghidupan manusia, menyusup ke dalam seluruh unsur kebudayaan dengan dampak yang berbeda- beda. Menurut Emil Salim (dalam Tirtahardja, 2005) terdapat empat kekuatan gelombang globalisasi yang paling kuat dan menonjol. Bidang tersebut meliputi iptek, ekonomi, lingkungan hidup dan pendidikan. Kajian keempat bidang tersebut sebagai berikut :
a.      Bidang IPTEK yang mengalami perkembangan yang semakin dipercepat, utamanya dengan menggunakan teknologi canggih seperti komputer dan satelit. Globalisasi iptek tersebut memberi orientasi baru dalam bersikap dan berpikir serta berbicara tanpa batas negara.
b.     Bidang ekonomi yang mengarah ke ekonomi regional dan atau ekonomi global tanpa mengenal batas-batas negara.
c.      Bidang lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup di negara tertentu juga akan berdampak pada negara lainnya. Contohnya kebakaran hutan yang asapnya sampai ke Negara-negara tetangga.
d.     Bidang pendidikan yang berkaitan dengan identitas bangsa termasuk budaya nasional dan budaya -budaya nusantara.
2.     Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Perkembangan IPTEK yang semakin cepat dalam era globalisasi ini merupakan salah satu ciri utama dari masyarakat masa depan. Percepataan perkembangan IPTEK tersebut terkait dengan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Segi landasan ontologis objek telaah adalah berupa pengalaman dan semua wujud yang dapat dijangkau lewat alat indra telah mengalami perkembangan yang pesat karena didapatkannya piranti yang membantu alat indra tersebut. Dari segi epistemologis cara yang dipakai untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu pengetahuan tersebut telah mengalami perkembangan yang pesat. Selanjutnya landasan aksiologis atau untuk apa iptek itu dipergunakan, yang mempersoalkan untuk apa IPTEK itu dipergunakan secara moral tertuju pada kemaslahatan manusia. Dan terdapat serangkaian kegiatan pengembangan dan pemanfaatan IPTEK, yakni :
a.      Penelitian dasar ( basic research )
b.     Penelitian terapan ( applied research )
c.      Pengembangan teknologi ( technological development )
d.     Penerapan teknologi
(Mahendra, 2011)
3.     Arus Komunikasi yang Semakin Padat dan Cepat
Salah satu perkembangan IPTEK yang luar biasa adalah perkembangan informasi dan komunikasi, utamanya satelit komunikasi, komputer dan lainnya. Begitu pula yang terjadi di Indonesia kemajuan itu telah mendorong perubahan masyarakat dari petani menjadi masyarakat industri dan informasi. Seiring dengan itu komunikasi antar manusia yang berbeda dalam latar kebangsaan dan kebudayaan makin meluas karena kemajuan transportasi dan telekomunikasi.
Meskipun teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami perkembangan yang pesat, namun belum merata pada semua negara. Perkembangannya di negara berkembang masih sangat lambat karena didominasi oleh negara-negara maju. Untuk itu diperlukan upaya – upaya untuk merebut teknologi tersebut. Namun, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu:
a.      Pengembangan teknologi satelit yang mutakhir.
b.     Penggunaan teknologi digital yang mampu menyalurkan signal yang beragam.
c.      Di bidang media cetak antara lain penggunaan VDT ( video display terminal ), surat kabar elektronik, dan sistem cetak jarak jauh.
d.     Di media elektronik antara lain penggunaan DBS ( direct broadcast satelitte ). Kesemua hal itu akan mempercepat terwujudnya suatu masyarakat informasi sebagai masyarakat masa depan.
(Mahendra, 2011)
4.     Peningkatan Layanan yang Semakin Profesional
Salah satu ciri penting masyarakat masa depan adalah meningkatnya kebutuhan layanan profesional dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Karena perkembangan iptek yang semakin cepat serta perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat, maka anggota masyarakat masa depan semakin luas wawasan dan pengetahuannya serta daya kritis yang semakin tinngi. Profesi adalah suatu lapangan pekerjaan dengan persyaratan tertentu, yang mempunyai keahlian, tanggung jawab, dan kesejawatan. Di bawah ini berbagai ciri profesi, yaitu:
a.       Lebih mengutamakan pelayanan kemanusiaan yang ideal, dan layanan itu harus mendapat pengakuan dari masyarakat.
b.     Terdapat sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan dari sejumlah teknik dan prosedur yang unik, serta memerlukan waktu yang relatif panjang untuk mempalajarinya sebagai periode persiapan yang sengaja dan sistematis agar mampu melaksanakan layanan itu.
c.      Terdapat suatu mekanisme saringan berdasarkan kualifikasi tertentu, sehingga hanya yang kompeten yang diperbolehkan melaksanakan layanan profesi itu.
d.     Terdapat suatu kode etik profesi yang mengatur keanggotaan, serta tingkah laku dan cara kerja dari anggotanya itu.
e.      Terdapat organisasi profesi yang akan berfungsi menjaga layanan profesi dan melindungi kepentingan dan kesejahteraan anggotanya.
f.       Pemangku profesi memandang profesinya sebagai suatu karir hidup dan menjadi seorang anggota yang relatif permanen serta mempunyai kemandirian dalam melaksanakan profesinya dan untuk mengembangkan kemampuan profesionalnya sendiri.
(Tim, 2008)
B.    ANTISIPASI TERHADAP PENDIDIKAN MASA DEPAN
1.     Tuntutan bagi Pendidikan Masa Depan
Masyarakat masa depan dengan ciri globalisasi, kemajuan IPTEK, dan kesempatan menerima arus informasi yang cepat tetntulah memerlukan warga yang mau dan mampu menghadapi segala permasalahan serta siap menyesuaikan diri dengan situasi yang baru tersebut. Untuk itu pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang mampu menghadapi tantangan zaman baru yang akan datang. Yang melahirkan generasi yang “ think globally but act locally”. Sehingga diperlukan pula penggarapan pendidikan yang baru yang harus menyeluruh mulai dari lapis sistem/nasional, lapis institusional, sampai pada lapis individual. Pada lapis sistem, secara nasional telah ditetapkan serangkaian kebijakan yang dituangkan dalam sejumlah perundang – undangan, utamanya UU No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas beserta serangkaian aturan pelaksanaannya. Penggarapan pada lapisan institusional berkaitan dengan aspek kelembagaan seperti : kurikulum, struktur dan mekanisme pengelolaan, sarana dan prasarana. Sedangkan pada lapis individual penggarapan upaya pembaharuan utamanya terkait dengan semua personal yang terlibat dalam pendidikan yaitu guru dan siswa. Keberhasilan terhadap antisipasi masa depan pada akhirnya ditentukan oleh kualitas manusia yang dihasilkan oleh pendidikan. Pembangunan manusia indonesia seutuhnya merupakan kunci keberhasilan bangsa dan negara indonesia pada abad ke 22 yang akan datang.
2.     Upaya Mengantisipasi Masa Depan
a.      Perubahan Nilai dan Sikap
Nilai dan sikap memang memegang peranan penting dalam membentuk wawasan dan perilaku manusia. Nilai merupakan norma atau kaidah yang menjadi rujukan atas perilaku. Nilai-nilai tersebut bersumber dari nilai agama, hukum, adat istiadat, kesopanan, moral dan lainnya baik yang tertulis ataupun tidak tertulis. Salah satu pengaruh nilai – nilai tersebut akan tampak dalam sikap seseorang. Kalau nilai masih bersifat umum maka sikap selalu terkait dengan objek tertentu dan disertai dengan kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap terhadap objek tersebut.

Pembentukan pengubahan nilai dan sikap dalam diri seseorang dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pembiasaan, pelaksanaan dan sebagainya. Perubahan nilai dan sikap dalam rangka mengantisipasi masa depan haruslah diupayakan sedemikian rupa sehingga dapat diwujudkan keseimbangan dan keserasian antara aspek pembaharuan dan pelestarian. Nilai-nilai luhur yang mendasari kepribadian dan kebudayaan Indonesia semestinya akan tetap dilestarikan agar terhindar dari krisis identitas.
b.     Pengembangan Budaya dan Sarana Kehidupan
Kebudayaan adalah hasil karya manusia melalui cipta dan karsa yang berkaitan dengan religi, kesenian, bahasa, pengetahuan sampai sisem teknologi dan peralatan. Berkaitan dengan hal itu UNESCO telah menetapkan konsep Dasawarsa Kebudayaan Sedunia yang menekankan bahwa pengembangan kebudayaan dunia masa kini harus meliputi empat dimensi yakni :
1.     Afirmasi atau penegasan dimensi budaya dalam proses pembangunan, karena pembangunan akan hampa jika tidak diilhami oleh kebudayaan masyarakat / bangsa yang bersangkutan.
2.     Mereafirmasi dan mengembangkan identitas budaya, dan setiap kelompok manusia berhak diakui identitas budayanya.
3.     Partisipasi, yakni dalam pengembangan suatu bangsa dan negara maka partisipasi yang optimal dari masyarakat adalah mutlak diperlukan.
4.     Memajukan kerja sama budaya antarbangsa yang merupakan tuntutan mutlak era globalisasi.
c.      Pengembangan Sarana Pendidikan
Dalam menyongsong era globalisasi yang makin tidak terbendung, terdapat beberapa hal yang secara khusus memerlukan perhatian dalam bidang pendidikan. Santoso S. Hamijoyo (dalam Mahendra, 2011) mengemukakan lima strategi dasar dalam era globalisasi tersebut yakni :
1.     Pendidikan untuk mengembangkan iptek, dipilih terutama dalam bidang-bidang yang vital, seperti manufakturing pertanian, sebagai modal utama menghadapi globalisasi.
2.     Pendidikan untuk mengembangkan keterampilan manajemen, termasuk bahasa-bahasa asing yang relevan untuk hubungan perdagangan dan politik, sebagai instrumen operasional untuk berkiprah dalam globalisasi.
3.     Pendidikan untuk pengelolaan kependudukan, lingkungan, keluarga berencana, dan kesehatan sebagai penangkal terhadap menurunnya kualitas hidup dan hancurnya sistem pendukung kehidupan manusia.
4.     Pendidikan untuk pengembangan sistem nilai, termasuk filsafat, agama, ideologi demi ketahanan sosial-budaya termasuk persatuan dan kesatuan bangsa.
5.     Pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan pelatihan, terhadap pengelola sistem pendidikan formal dan non-formal, demi penggalakan peningkatan pemerataan mutu, relevansi, dan efesiensi sumber daya manusia serta keseluruhan.
REFERENSI:
Mahendra, Surya. 2011. Perkiraan dan Antisipasi terhadap Masyarakat Masa Depan dalam http://mahendracollage.blogspot.com/2011/04/perkiraan-dan-antisipasi-terhadap.html/ diakses pada 29 April 2012
Tim Pembina MK Pengantar Pendidikan. 2008. Bahan Ajar Pengantar Pendidikan. Padang: FIP UNP
Tirtahardja, Umar dan SL La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates